MA Alif Laam Miim Surabaya sukses menyelenggarakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) III pada tanggal 13–14 Mei 2025, yang diikuti oleh puluhan siswa dan siswi sebagai bagian dari program pengembangan kepemimpinan dan keterampilan dasar kader.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan diisi oleh narasumber-narasumber kompeten di bidangnya. Pada hari pertama, Selasa (13/5), pelatihan dibuka dengan materi Networking yang disampaikan oleh Dr. Fathul Qodir, M.H.I. Dalam paparannya, beliau menjelaskan pentingnya membangun jejaring sosial dan profesional sebagai modal dasar seorang kader dalam menghadapi tantangan organisasi di era digital. “Membangun relasi dan jaringan adalah kunci sukses dalam berbagai aspek kehidupan, baik untuk karir maupun kehidupan sosial. Networking bukan sekedar mengenal orang tapi juga menjalin hubungan yang bermakna dan berkelanjutan.” Ujarnya.
Materi
kedua di hari yang sama dilanjutkan dengan sesi Problem Solving oleh Ustadz
Moh. Mustofa, M.H. Para peserta diajak untuk memahami metode analisis masalah
dan strategi penyelesaiannya secara aplikatif, baik dalam konteks organisasi
maupun kehidupan sehari-hari.
Pada
hari kedua, Rabu (14/5), pelatihan diisi dengan materi Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan (P3K) oleh Ustadzah Istikharoh, S.Kep,. Ns Beliau memberikan
pelatihan langsung tentang penanganan pertama dalam situasi darurat, mulai dari
luka ringan hingga tindakan pada kondisi darurat medis.
Sebagai
penutup, para peserta mengikuti kegiatan outbound di lapangan terbuka yang
dirancang untuk meningkatkan kerja sama tim, komunikasi, serta memperkuat
solidaritas antarpeserta.
Ahmad
Sarip Saputra,S.Pd M.Ag selaku Kepala MA Alif Laam Miim Surabaya, dalam
sambutannya, menyampaikan harapan agar pelatihan ini menjadi bekal awal bagi
para siswa dalam menempuh perjalanan kepemimpinan yang lebih luas dan
bermanfaat di masa depan. “Pelatihan ini bukan sekadar teori, tetapi langkah
awal membentuk pribadi tangguh, cerdas, dan siap berkontribusi untuk
masyarakat,” Ujarnya.
Dengan
berakhirnya PKD III ini, diharapkan para kader muda dapat menjadi agen
perubahan yang tidak hanya cakap dalam berpikir, tetapi juga tangkas dalam
bertindak.
Penulis: Ridha Zubaidah