Kemarin, 27 Agustus 2025. Saat kami mengaji
mengaji kitab "Adabul Alim wal Muta'allim" karya Syaikh Hasyim
Asy'ari bersama Ustadz Abdul Shofi Al-Bukhori, kami mengkaji salah satu hadist
Nabi yang berbunyi:
وعن
أبي بكرة قال : سمعت النبي - صلى الله عليه وسلم - يقول : اغد عالما أو متعلما أو
مستمعا أو محبا ، ولا تكن الخامسة فتهلك
Dari Abu Bakrah berkata: Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda:
“Jadilah engkau seorang alim (orang yang berilmu), atau seorang penuntut ilmu,
atau seorang pendengar ilmu, atau seorang yang mencintai ilmu. Dan janganlah
engkau menjadi yang kelima, maka engkau akan binasa.”
Dengan demikian, berdasarkan Hadist di atas,
Nabi menganjurkan kita untuk menjadi orang yang alim, atau jika tidak alim,
maka hendaklah menjadi pelajar/santri, atau jika tidak menjadi pelajar/santri,
maka hendaklah menjadi orang yang mendengarkan majelis-majelis ilmu, jika tidak
juga mendengarkan majelis-majelis ilmu, maka minimal menjadi orang mencintai
ilmu. Dan janganlah kita menjadi golongan yang ke lima, maka kita akan celaka.
Tentu kami, sangat penasaran, siapakah golongan
yang kelima itu? Hingga posisinya dikecam celaka oleh Nabi Muhammad Saw. Maka
dilanjutkan oleh Ustadz Shofi, bahwa yang kelima itu adalah yang tidak termasuk
diantara empat golongan yang disebutkan dan memilih untuk tidak menjadi
apa-apa.
Sejak mengetahui hadist ini, kami merasa
terharu, bahwa golongan kami sebagai santri yang walaupun penuh tantangan dan
godaan ini, hingga saat ini masih diberikan nikmat istiqomah untuk belajar dan
mengaji. Ucap syukur kami kepada Allah, atas syafaat Rosulullah dan barokah
para kiai, guru dan orang tua, wa bil khusus KH Imam Mawardi, yang telah
menyiapkan pondok pesantren ini untuk kami generasi bangsa, untuk
senantiasa istiqomah berbuat baik, belajar dan mengaji.
Salam Hangan Dari Arjuna Yassar Wijoyo kelas X
A