SORAK RIA KEMERDEKAAN: SEMANGAT JUANG SANTRI PESANTREN KOTA ALIF LAAM MIIM UNTUK NEGERI

 


Surabaya, Ahad (17/08/25). MA Alif Laam Miim bersama MTs Alif Laam Miim menggelar upacara bendera dalam rangka merayakan kemerdekaan Indonesia. Upacara dilaksanakan penuh khidmat dengan diikuti oleh seluruh santri dan asatidz/musyrif/musyrifah dalam naungan Yayasan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim. Seluruh santri sangat antusias menyambut pelaksanaan upacara bendera dalam rangka kemerdekaan hari ini. Tepat pada pukul 07.00 seluruh santri telah siap siaga dan semangat menyambut sorak ria kemerdekaan Indonesia.

Kepala Sekolah Aliyah, Ustadz Ahmad Sarip Saputra, S.Pd, M.Ag sebagai pembina dalam upacara hari ini, menyampaikan beberapa pesan penting dalam sambutannya. Beliau menyatakan bahwa esensi kemerdekaan bukan berada pada perayaan semata akan tetapi semangat juang generasi bangsa . Perjuangan tidak cukup dilaksanakan oleh pahlawan-pahlawan pendahulu bangsa kita. Perjuangan adalah sebuah ajang estafet yang harus dirawat dan dijalankan bersama. Oleh karenanya, Ustadz Syarif menyampaikan lima poin pokok yang harus dijalankan dalam mengisi kemerdekaan ini, yakni diantaranya; Pertama, menyongsong kemerdekaan dengan semangat jihadul akbar yang tak gentar atas segala rintangan Indonesia kini dan nanti. Kedua, meningkatkan literasi untuk memberikan makna hidup yang lebih berarti. Ketiga, meningkatkan kemampuan teknologi sebagai bentuk peningkatan koneksi dan relasi. Keempat, meningkatkan hard skill/soft skill sebagai bentuk pengembangan diri. Kelima, menyiapkan diri sebagai pemimpin yang siap ditempa dalam berbagai kondisi. Dengan demikian, kemerdekaan adalah hal yang harus dirawat dengan sikap yang tekun, skill yang terampil dan sikap yang mampu berkolaborasi.

Santri Alif Laam Miim kedepannya diharapkan sebagai penggerak dan pengawal pertumbuhan bangsa Indonesia menuju langkah kedepan yang semakin baik dan barokah. Generasi muda Alif Laam Miim adalah pemimpin yang tidak hanya sadar akan kemerdekaan bangsanya, akan tetapi juga sadar akan kemerdekaan dirinya. Hal tersebut sebagaimana dawuh Prof KH Imam Mawardi, yang menyatakan bahwa merdeka yang paling esensial adalah ketika hati, pikiran dan perbuatan kita bebas dari segala belenggu dunia. Merdeka adalah perihal menentukan sikap untuk bertanggung jawab pada Allah Swt. Merdeka adalah perihal menentukan sikap untuk khidmah kepada Agama, Nusa dan Bangsanya. Sekian salam ta’dzim.


Penulis : Zuhrotul Maryam

Ada Pertanyaan Tentang Kami? chat WhatsApp kami
Assalamu`alaikum, Ada yang bisa kami bantu? ...
Click me to start the chat...